Otonomi Award untuk Gresik

Setelah lama berharap kabupaten tercinta saya, Gresik, bisa menjadi salah satu pemenang dalam penghargaan bergengsi Otonomi Award Jawa Pos, akhirnya tahun ini Bapak Bupati Gresik bisa membawa pulang pialanya. Wah, bangga rasanya…

Satu-satunya daerah kabupaten yang meraih trophy otonomi award kategori unik, daerah dengan komitmen menonjol pada kerjasama antar daerah dalam penyediaan pelayanan cuci darah bagi warga miskin tahun 2009.

Cuci darah (haemodialisa) adalah salah satu cara pengobatan bagi penderita gagal ginjal stadium 5 seumur hidup, tentu selain cangkok ginjal. Biaya cuci darah yang terbilang tinggi yaitu mencapai Rp. 750 ribu tiap satu kali cuci darah, tentu memberatkan bagi pasien. Jangankan pasien keluarga miskin (gakin), pasien dari kalangan mampu saja tentu akan merasa berat dengan biaya pengobatan cuci darah ini. Apalagi bagi pasien gagal ginjal stadium 5, diperlukan cuci darah sampai 2 kali seminggu.

Untuk melindungi masyarakat Gresik dari tingginya biaya pengobatan tersebut serta pelayanan ksehatan yang optimal bagi warga Gresik, Bupati Gresik mengeluarkan Peraturan Bupati No. 73 tahun 2008, tentang : Pelayanan Hemodialisa di RSUD Ibnu Sina. Perbup tertanggal 21 Nopember 2008 ini menetapkan pelayanan cuci darah bagi masyarakat tidak mampu yang tidak dilayani jamkesmas, hanya dengan KTP Gresik. Sedang yang bukan warga Gresik diberi keringanan sampai 50 % dengan menunjukkan surat keterangan tidak mampu (SKTM). Toleransi ini diberikan sampai batas waktu Akhir 2008 lalu. Pada tahun 2009 mestinya mereka sudah diperlakukan sebagai pasien umum.

Tentu kedaan ini menjadi dilematis bagi pihak rumah sakit, karena memberhentikan cuci darah akan berakibat fatal bagi pasien, sehingga sampai saat ini kami masih memberikan toleransi.”ini demi kemanusiaan”. Secara intensif kami terus berkoordinasi dengan pihak Pemda dimana pasien berasal, agar Pemkab bersangkutan mau menanggulangi biaya warganya. Sampai saat ini dari 142 pasien, 40 diantaranya dari luar Gresik.

Tentang Unit Haemodialisa yang pada Juli 2008 mendapat ISO 9001 :2000 dari WQA mempunya mesin cuci darah sebanyak 15 unit, “kami mengoperasikan 14 mesin sedangkan 1 mesin yang lain stand by sebagai cadangan. Jadi tiap hari kami dapat melayani cuci darah sebanyak 42 pasien/hari dengan asumsi 1 mesin dapat melayani 3 orang pasien. Bahkan kalau ada tambahan pasien darurat, kami mengoperasikan mesin tersebut sampai 4 kali sift. Dalam keadaan normal tanpa ada tambahan pasien, maka jam kerja di ruang Haemodialisa (cuci darah) mulai jam 06.30 – 20.00. kadang sampai jauh malam kalau ada tambahan pasien darurat, karena dalam 1 kali cuci darah membutuhkan waktu 4 jam.

Sumber: Pemkab Gresik

7 Tanggapan to “Otonomi Award untuk Gresik”


  1. 1 nggresik Juni 4, 2009 pukul 5:04 pm

    ALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMIN
    SLAMAT MATUR SUWON PAK BUPATI

  2. 2 fernando Juni 4, 2009 pukul 6:30 pm

    Alhamdulillah prestasi lagi nih…..selamat kepada pemkab Gresik…
    salam kenal.

  3. 3 andy Juni 5, 2009 pukul 6:40 pm

    askum pak…………selamat buat Gresik. Pak ini blog baru aku dari orang benjeng “_”

  4. 4 morishige Juni 8, 2009 pukul 9:40 pm

    selamat untuk gresik. semoga daerah2 lain bisa mencontoh untuk ikut memberikan “sesuatu” pada masyarakat daerahnya masing-masing.

  5. 5 ILYAS AFSOH Juni 9, 2009 pukul 8:15 am

    Masyaallah Mas

    Alangkah Indahnya Gresik dengan Kebaikan Pak Rabbah Maksum
    ..
    Semoga Allah memberikan Berkah banyak buat Beliau

    salam
    ILYAS AFSOH

  6. 7 AREK GRESIK Oktober 6, 2009 pukul 8:08 pm

    SELAMAT KPDA KAB.GRESIK ATAS PENGHARGAAN OTONOMI AWARD KATAGORI UNIK…

    JUGA SELAMAT ATAS PENGHARGAAN KATAGORI KETIDAK LANCARAN PDAM DIGRESIK SELAMA 1 TAHUN LEBIH ( FAKTA BOLEH DISURVEY LANGSUNG DIKAWASAN GRESIK KOTA)..

    PERLU DIKETAHUI ORNG GRESIK ITU SABAR2…


Tinggalkan komentar




Menjadi satu bagian kecil yang bangun kota ini… Walau tulisannya mungkin jauh dari kesan Gresik (sorry…)

Blog Stats

  • 238.552 hits